Rihlah Peradaban Perjalanan penuh makna di Turki dan Spanyol

Tidak setiap perjalanan melibatkan emosi. Ketika kita menyaksikan Borobudur kita kagum tetapi tidak disertai emosi. Ketika berada di tembok raksasa China kita kagum namun tanpa emosi. Tetapi ketika pertama kali naik haji, lalu berdiri dekat ka’bah tiba-tiba air mata mengucur deras. Kita menangis entah apa sebabnya. Dada terasa sesak dengan emosi.Ketika robongan PWM Jawa Timur ke Turki dan Spanyol, muncul emosi. Ada kebanggaan pada kejayaan masa lalu. Tapi juga kepedihan mengiris hati ketika kejayaan itu mengalami kepunahan. Gema suara azan berganti suara lonceng gereja. Barisan shaf shalat berganti dengan deretan tempat duduk kebaktian. Lantunan Al Qur’an berganti paduan suara gereja. Lebih dari 700 tahun Islam berjaya di sana. Kini tinggal cerita.