Tradisionalis Inklusif Versus Eksklusif

Setiyani, Wiwik (2024) Tradisionalis Inklusif Versus Eksklusif. The UINSA Press, Surabaya. ISBN 978-602-332-170-4

[thumbnail of Wiwik Setiyani_Tradisionalis Inklusif Versus Eksklusif.pdf] Text
Wiwik Setiyani_Tradisionalis Inklusif Versus Eksklusif.pdf

Download (1MB)

Abstract

Karya ini sebagai hasil penelitian dari dua daerah yakni, kabupaten Kediri Jawa Timur dan Lombok Nusa tenggara Barat. Buku ini menjelaskan tradisi lokal pada masyarakat desa dalam menjaga dan melestarikan tradisinya. Dua daerah dipilih sebagai subjek penelitian untuk melihat secara detail tentang situasi dan kondisi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan tradisi lokalnya. Jawa Timur memiliki berbagai ragam budaya yang kaya dengan ragam tradisi. Salah satu keunikan dari desa Siman Kediri dipilih karena, cara-cara yang dilakukan masyarakat dalam mengenalkan dan menjaga tradisi lokal sangat dinamis. Tradisi masyarakat Siman berkembang seiring dengan perubahan situasi dan kondisi masyarakat. Masyarakat memiliki kepekaan yang cepat dalam menyebarluaskan tradisi dengan berbagai cara yang mudah diadaptasikan. Berbeda dengan Desa Sasak Lombok Nusa Tenggara, cara-cara yang dilakukan lebih tertutup dengan pihak luar. Tradisi lokal terjaga tanpa terkontaminasi oleh perubahan zaman. Tradisi di Lombok lebih memprioritaskan pada nasab atau keturunan/ marga dalam mewariskan tradisi secara turun temurun. Warga masyarakat yang bukan bagian dari masyarakat Lombok maka, tidak menjadi bagian dari tradisi lokal. Masyarakat Lombok dalam menjaga tradisi lokal diidentifikasi sebagai masyarakat eksklusif sebagaimana ciri-ciri yang melekat. Eksklusivisme merupakan pandangan yang menganggap dirinya paling benar. Sikap eksklusivisme pada masyarakat Lombok memberikan kontribusi positif dalam mempertahankan originalitas tradisi lokal. Nilai-nilai yang ditanamkan pada masyarakat adalah agar, tidak mudah terpengaruh budaya luar yang dapat mengubah identitasnya. Tradisional inklusif versus eksklusif sama-sama memiliki kepentingan untuk menjaga dan melestarikan budaya masing-masing daerah. Cara yang ditempuh menyesuaikan dengan karakter daerahnya. Dalam perspektif teori inklusif mudah melakukan adaptasi atau penyesuaian yang penting pesannya tersampaikan. Sementara eksklusif memiliki karakter yang lebih kuat tidak mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Kepentingan yang berbeda ini memiliki implikasi pada nilai-nilai budaya yang dilahirkan dan keberlangsungan menjadi poin penting untuk mempertahankan keberadaan dari sebuah budaya.

Item Type: Book
Creators:
Creators
Email
["eprint_fieldname_creators_NIDN" not defined]
Setiyani, Wiwik
wiwiksetiyani@uinsby.ac.id
2007127104
Uncontrolled Keywords: Tradisi Lokal; Masyarakat Lombok; Nikah
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220406 Studies in Eastern Religious Traditions
Divisions: Karya Ilmiah > Buku
Depositing User: Hary Supriyatno
Date Deposited: 22 Mar 2024 04:22
Last Modified: 22 Mar 2024 04:22
URI: http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/3317

Actions (login required)

View Item
View Item