Luthfy, Riza Multazam (2016) Makam fiktif dan tradisi nyekar. Jawa Pos.
Riza Multazam Luthfy_NewsPaper_Makam Fiktif dan Tradisi Nyekar.pdf
Download (1MB)
Abstract
Urbanisasi tidak hanya berimbas pada kepadatan penduduk, namun juga pada tingginya kebutuhan makam. Sayang, minimnya lahan di Ibu Kota menyebabkan kasus jual beli makam kedaluwarsa kian marak. Di Blad 32, Blok AA1 TPU Karet Bivak, Tanah Abang, salah satu makam fiktif berhasil ditemukan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat. Sebelum dibongkar, Sumarti adalah nama yang tercantum di batu nisan. Ternyata nama ini berbeda dengan nama jenazah yang terdaftar pada izin penggunaan tanah makam (IPTM), yakni Yusuf. Setelah ditelusuri, pemesanan makam fiktif dilakukan seseorang dengan maksud menyiapkan lahan makam jika suatu hari dirinya meninggal. Penyediaan makam sebelum waktunya menandakan bahwa masyarakat Indonesia memerlukan “rumah abadi”. Rumah inilah yang kelak tetap menghubungkannya dengan kolega, kerabat, dan handai tolan. Dalam diri manusia terbentuk kesadaran bahwa interaksi dan intensitas komunikasi tidak boleh terputus meski oleh kematian. Tak heran jika nyekar merupakan tradisi turun-temurun yang hingga saat ini tetap dilestarikan.
Item Type: | Article |
---|---|
Creators: | Creators Email ["eprint_fieldname_creators_NIDN" not defined] Luthfy, Riza Multazam rizamultazam@uinsby.ac.id 2109118601 |
Uncontrolled Keywords: | Makam fiktif; tradisi nyekar; harmonisme; masyarakat Jawa |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180108 Constitutional Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180119 Law and Society |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Riza Multazam Luthfy |
Date Deposited: | 17 Jun 2022 06:16 |
Last Modified: | 17 Jun 2022 06:16 |
URI: | http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/2543 |