Huda, M. Syamsul and Rubaidi, Rubaidi and Hajar, Imam Ibnu (2019) Feminisme dalam Peradaban Islam. Pena Cendekia Wonocolo - Surabaya. ISBN 978-623-92660-0-4
M.Syamsul Huda dkk_Feminisme dalam Peradaban Islam.pdf
Download (16MB)
Abstract
Buku Feminisme dalam Peradaban Islam merupakan ij- tihad dalam bentuk kerjasama antara Kementerian Pember- dayaan Perempuan dan Anak (KPPA) dan Pusat Studi Gender dan Anak Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel, Sura- baya. Kedua belah pihak merasa berkepentingan dalam konteks membangun kesadaran masyarakat Indonesia melalui para mahasiswa yang akan menjadi agent of social change (agen- perubahan social). Kesadaran yang dimaksud adalah realitas tentang peran-peran penting para perempuan muslimah dalam lintasan panjang Sejarah Peradaban Islam di berbagai bidang kehidupan, baik agama, social, politik, budaya, pendidikan, dan lain sebagainya. Peran-peran penting perempuan dalam khazanah Sejarah Peradaban Islam untuk alasan tertentu dalam kurun waktu yang panjang relative kurang mendapat perhatian dalam ranah public luas. Selain karena dimensi sejarah identic dengan ma- skulinitas, dalam beberapa decade abad modern, peran-peran perempuan relative dibatasi dalam ruang-ruang public. Karena itulah, sejarah peran-peran siginifikan perempuan dalam lin- tasan sejarah menjadi alpa alias luput dari perhatian banyak pi- hak. Melalui kesadaran kritis dengan lahirnya gerakan gender di bawah paying demokratisasi, hak asasi manusia, pluralism, multikulturalisme dan seterusnya, tema-tema tentang perem- puan mulai mendapat perhatian serius. Buku ini memberi banyak informasi, selain tentang Sejarah Peradaban Islam sendiri yang menjadi core, juga data maupun fakta menarik tentang peran-peran penting yang dimainkan para perempuan muslimah dalam rentang panjang dinamika masyarakat muslim. Secara periode, buku ini menampilkan data tambahan seputar peran-peran perempuan mulai era pra-Islam, era Nabi Muhammad SAW, baik di Makkah mau- pun Madinah. Pada fase ini saja dapat diketahui, bahwa, Islam melalui peran Nabi Muhammad SAW telah melakukan revolu- si kebudayaan yang tidak ada bandingannya. Di tengah domi- nasi budaya patriarkhi berabad-abad, Nabi Muhammad SAW melakukan perubahan mendasar dengan memberi banyak per- an-peran public bagi kaum perempuan. Realitas ini tidak hanya berhenti di era Nabi Muhammad SAW. Peran-peran yang tidak kalah penting bagi kaum perem- puan terus mendapat tempat di era Khulafaurrasyidin (Sahabat Abu Bakar al-Shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, dan Ali bin AbiThalib). Dikisahkan, sosok Umar bin Khattab yang dikenal tegas dan keras, ternyata sangat demokratis suatu saat dikritik oleh salah seorang perempuan. Peristiwa ini ter- ekam dalam sejarah. Tidak sedikit perawi-perawi hadist berasal dari para istri sahabat. Tidak sedikit pula, para muslimah men- gambil peran dalam perang, pendidikan, dan bidang-bidang lainnya. Peran-peran demikian ini terus terjaga hingga abad- abad berikutnya, baik di era Dinasti Bani Umaiyyah dan durasi panjang Dinasti Bani Abbasyiah.
Item Type: | Book |
---|---|
Creators: | Creators Email ["eprint_fieldname_creators_NIDN" not defined] Huda, M. Syamsul msyamsulhuda@gmail.com 2029037201 Rubaidi, Rubaidi - 2010067101 Hajar, Imam Ibnu - 196808062000031003 |
Contributors: | Contribution Name Email Editor Shofi, Ibnus UNSPECIFIED |
Uncontrolled Keywords: | Feminisme; Peradaban Islam |
Subjects: | 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1699 Other Studies in Human Society > 169901 Gender Specific Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2202 History and Philosophy of Specific Fields > 220202 History and Philosophy of Education |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Filsafat |
Depositing User: | Samidah Nurmayuni |
Date Deposited: | 16 Sep 2021 12:04 |
Last Modified: | 16 Sep 2021 12:04 |
URI: | http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/1042 |