Biyanto, Biyanto (2015) Neo-sufisme Muhammadiyah: suatu studi atas Abdurrahim Nur. [["eprint_typename_article_in_book" not defined]]
Biyanto_Neo-sufisme Muhammadiyah suatu studi atas Abdurrahim Nur.pdf
Download (889kB)
Abstract
Perbincangan tentang Sufisme akhir-akhir ini banyak menyita perhatian umat. Hal itu dikarenakan, Sufisme menjanjikan pelakunya untuk memperoleh kedalaman makna dalam beragama, ketenangan, dan kehidupan yang bermakna (meaningful). Istilah Sufisme, biasanya digunakan para sarjana untuk menamai praktek keberagamaan yang bercorak mistik dalam tradisi Islam. Secara umum, tujuan dari Sufisme adalah membangun hubungan yang bersifat dialogis, antara hamba dengan Tuhan, melalui cara mengasingkan diri dan berkontemplasi. Karena itu, jangan heran jika seorang Sufi berdasarkan pengalaman spiritualnya, dapat merasakan kedekatan dirinya dengan Tuhan. Budaya beragama yang menekankan ketaatan pada elit agama (Kyai) hingga menuju kultus individu, jelas tidak popular di kalangan warga Muhammadiyah. Budaya beragama dalam Muhammadiyah, dikenal selalu menekankan prinsip untuk menggunakan nalar, tatkala memahami ajaran agama. Budaya menggunakan nalar dalam beragama itulah yang kemudian turut mengobarkan spirit tajdid bagi warga Muhammadiyah.
Item Type: | ["eprint_typename_article_in_book" not defined] |
---|---|
Creators: | Creators Email NIDN Biyanto, Biyanto mrbiyanto@gmail.com 2010107204 |
Uncontrolled Keywords: | Budaya agama; elit agama; sufisme |
Subjects: | 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220406 Studies in Eastern Religious Traditions |
Divisions: | Pascasarjana |
Depositing User: | Hary Supriyatno |
Date Deposited: | 13 Sep 2021 08:39 |
Last Modified: | 13 Sep 2021 08:39 |
URI: | http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/975 |