Nurdin, Ali and Rahmawati, Pudji and Rubba, Sulhawi (2019) Model komunikasi harmonis antar pemeluk agama di Sorong Papua Barat dalam konteks disiplin keilmuan komunikasi dan keislaman. LPPM UIN Sunan Ampel Surabaya. (In Press)
Ali Nurdin_LaPen Model Komunikasi Harmonis_2019.pdf
Download (5MB)
Abstract
Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena bahwa Kota Sorong merupakan ikon toleransi di Indonesia. Tingkat toleransi antar warga pemeluk agama menempati posisi tertinggi pada tahun 2017. Sikap toleransi antar warga yang berbeda agama dan budaya menandai adanya hubungan yang harmonis antar pemeluk agama dan melahirkan model komunikasi harmonis. Penelitian ini difokuskan pada proses dan model komunikasi harmonis antar umat beragama, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terjadinya komunikasi harmonis di Kota Sorong Papua Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan interaksi simbolik untuk melihat dan memahami interaksi atau hubungan antar pemeluk agama dengan jenis penelitian deskriptif-kualitatif.
Hasil penelitian ini mendeskripsikan bawah proses komunikasi harmonis antar pemeluk agama dilakukan dalam dua tahapan yaitu penataan harmoni dan produktivitas. Tahapan penataan harmoni dilakukan melalui proses penanaman rasa saling pengertian, toleransi, menghormati, dan kasih sayang antar pemeluk agama. Tahapan ini menghasilkan produktivitas berupa terwujudnya tiga kerukunan yaitu kerukunan intern umat beragama, antar umat berbeda agama, dan antara umat beragama dengan pemerintah. Tiga kerukunan ini menghasilkan model komunikasi harmonis yang dibangun berdasarkan kerukunan, toleransi, kerjasama, saling menyayangi, tanggungjawab, bahagia, saling peduli, adanya kedekatan, dan kehidupan positif, dan menjadi pilar yang sangat urgen dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat di Kota Sorong Papua Barat. Faktor pendukung komunikasi harmonis adalah adanya peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), adanya peran agama dan budaya, dan implementasi konsep hidup berbagi dengan hati yang ikhlas sebagai karakter khas masyarakat Papua. Faktor penghambat komunikasi harmonis adalah adanya kesenjangan sosialekonomi, memudarnya nilai adat kebersamaan akibat arus modernisasi, dan komunikasi yang tidak efektif antara pemimpin lokal dengan rakyat, dan dengan pemimpin nasional.
Item Type: | Other |
---|---|
Creators: | Creators Email ["eprint_fieldname_creators_NIDN" not defined] Nurdin, Ali ali.nurdin@uinsby.ac.id 2002067102 Rahmawati, Pudji pudji.rahmawati@uinsby.ac.id 2025036703 Rubba, Sulhawi sulhawisheh408@gmail.com 2016015501 |
Uncontrolled Keywords: | Komunikasi harmonis; beda agama; masyarakat Sorong |
Subjects: | 20 LANGUAGE, COMMUNICATION AND CULTURE > 2001 Communication and Media Studies > 200105 Organisational, Interpersonal and Intercultural Communication |
Divisions: | Karya Ilmiah > Laporan Penelitian |
Depositing User: | Ali Nurdin |
Date Deposited: | 12 Jul 2021 03:42 |
Last Modified: | 12 Jul 2021 03:42 |
URI: | http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/345 |