Menjaga Eksistensi dan Sustainability Perpustakaan UINSA melalui Sunan Ampel Corner

Salah satu penerapan strategi evolutif oleh Sunan Ampel adalah dakwah yang dikenal dengan nama Molimo atau tidak melakukan lima hal, yakni Emoh Maen/ Judi, Emoh Ngombe/ Mabuk, Emoh Madat/ Narkoba, Emoh Maling/ Mencuri, dan Emoh Madon/ Zina. Penamaan Molimo menjadikan masyarakat mudah mengingat dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran Molimo memudahkan umat untuk mengingat larangan Alloh yang harus ditinggalkan dan tetap istiqomah menjalankan perintahNya. Sedangkan strategi dakwah akulturatif dilakukan Sunan Ampel melalui perubahan nama-nama tempat strategis di Surabaya dalam upaya menarik motivasi kunjungan umat. Diantaranya adalah penyebutan Kali Emas untuk ujung sungai Brantas yang melintas di Surabaya. Penyebutan lainnya yakni disematkan pada Tanjung Perak sebagai pengganti Pelabuhan Jelangga Manik. Perubahan nama tempat dengan menggunakan nama sesuatu yang berharga atau bernilai menjadikan umat tertarik dan mudah mengingat. Dengan penggunaan kata emas dan perak membuat umat timbul rasa penasaran sehingga berbondong-bondong datang ke Surabaya.