Feodalisme: sebuah catatan pengalaman Bangsa Indonesia

Tulisan ini berupaya menguak feodalisme dalam kehidupan bangsa Indonesia. Bertolak dari pernyataan kontemplatif: benarkah selama ini bangsa Indonesia telah menikmati kemerdekaan yang hakiki (?), tulisan ini menghasilkan tiga catatan penting. Pertama, bahwa feodalisme yang dicirikan dengan feudum (penguasaan atas tanah secara besar-besaran oleh para bangsawan) seperti yang terjadi di Eropa hampir tidak pernah ada di Indonesia. Feodalisme Indonesia lebih mengejewantah dalam kehidupan sosial dengan stratifikasi yang didasarkan pada nilai-nilai keturunan dan kebangsawanan (berstruktur priayi dan wong cilik). Kedua, bahwa feodalisme selalu cenderung melahirkan pola kehidupan sosial yang tidak sehat, karena pengambilan kewenangan oleh segelintir orang (bangsawan, penguasa) untuk menentukan corak kehidupan bersama akan menjadi stigma bagi demokrasi, menghambat kemandirian bangsa, mempersempit pemikiran, menyumbat kreatifitas, dan akulturasi diri. Juga akan membuahkan ketidakadilan, penindasan, dan kesewenang-wenangan. Ketiga, bahwa kendati eksistensi feodalisme di Indonesia menunjukkan trend yang kian melemah, namun sebagai fenomena budaya yang dapat merambah ke setiap aspek kehidupan manusia, perlu diwaspadai bahwa feodalisme dapat muncul dalam format yang lebi samar. Untuk mengikisnya dibutuhkan upaya yang gigih, integral, dan bertahap, di antaranya melalui jalur pendidikan yang demokratis, sistematis, dan mencakup seluruh bidang keilmuan, khususnya pendidikan moral.