Luthfy, Riza Multazam (2022) Banjir dalam tradisi komunal. Republika.
Republika_7-11-2022.jpg
Download (424kB) | Preview
Abstract
Akibat guyuran air hujan dalam beberapa hari terakhir, banyak daerah di Indonesia dilanda banjir. Selama ini, banjir merupakan malapetaka yang mengintai manusia. Di samping mengakibatkan jatuhnya banyak korban, musibah ini juga terbukti merusak area perumahan, gedung perkantoran, serta beragam fasilitas publik yang tersebar di pelbagai penjuru. Banjir tidak hanya menimbulkan kerugian finansial yang cukup besar. Lebih dari itu, bencana ini juga memunculkan dampak psikologis yang luar biasa bagi manusia. Banjir tahunan yang menerjang beberapa wilayah di Indonesia memunculkan rasa sedih, depresi serta trauma bagi orang-orang yang tinggal di sana. Di wilayah pedesaan, munculnya bencana alam tersebut dihadapi dengan cukup sigap. Betapa kaum tani jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri untuk ‘menyambut’ datangnya banjir. Kultur agraris rupanya turut membentuk karakter dan mentalitas para petani dalam menghadapi bermacam bencana alam, salah satunya banjir. Munculnya musibah berupa banjir tidak menyebabkan ikatan persaudaraan dan kekeluargaan para petani di desa menjadi rapuh, melainkan justru semakin kuat.
Item Type: | Article |
---|---|
Creators: | Creators Email NIDN Luthfy, Riza Multazam rizamultazam@uinsby.ac.id 2109118601 |
Uncontrolled Keywords: | Banjir; desa; komunalisme; gotong royong |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180108 Constitutional Law |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Riza Multazam Luthfy |
Date Deposited: | 13 Dec 2022 02:24 |
Last Modified: | 13 Dec 2022 02:24 |
URI: | http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/2759 |