Pemuda Kini dan Akan Datang dalam perspektif Filsafat Ilmu

Indonesia adalah sebuah mozaik yang berasal dari kepingan-kepingan primordial yang dibangun di atas sebuah kesadaran bersama, identitas bersama, dan tujuan bersama - baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur Dalam konteks konstruksi negara-bangsa Indonesia, imajinasi bersama tersebut dihimpun dari kepingan-kepingan memori kolektif dan sejarah Bersama tentang kesatuan nasib di bawah belenggu penjajahan Belanda. Maka, seluruh entitas yang berada secara geografis di bawah imajinasi satu nasib tersebut menyatukan tekad dan komitmen untuk sintas dan meraih cita-cita bersama di bawah identitas keindonesiaan kita yang secara heorik ditancapkan sumpah dan janjinya di bawah panji-panji Sumpah Pemuda pada bulan Oktober 1928. Sayangnya, menjaga dan merawat eksistensi Indonesia tidaklah mudah. Ia membutuhkan dedikasi, ketahanan mental, dan bahkan pengorbanan yang tidak kecil. Belum lagi kita secara internal “selesai” dengan identitas keindonesiaan kita,tantangan dan godaan eksternal tidak kalah dahsyatnya. Ternyata benar belaka ungkapan banyak orang; Ibarat seorang gadis, Indonesia adalah laksana seorang gadis cantik yang molek dan seksi yang mengundang banyak perhatian para lelaki untuk meminangnya, bahkan memperebutkannya, baik dengan cara yang positif maupun negatif.