Luthfy, Riza Multazam (2017) Tragedi Rohingya dan wajah desa. Lampung Post.
Riza Multazam Luthfy_NewsPaper_Tragedi Rohingya dan Wajah Desa.pdf
Download (352kB)
Abstract
Awal tahun 2017, sebuah video viral menunjukan puluhan warga Rohingya mengalami penyiksaan. Dalam kondisi tertekan, mereka dipaksa duduk di tanah dengan todongan senjata. Berita ini menambah daftar pilu penderitaan minoritas muslim Rohingya. Dua bulan yang lalu, sejumlah media menampilkan foto-foto tragis Desa Kyet Yoe Pyin yang dihuni oleh mereka. Akibat dibombardir oleh helikopter militer Myanmar, wajah desa yang penuh daya tarik berubah mengerikan. Banyak penduduk desa kehilangan tempat tinggal. Berdasarkan pernyataan Human Rights Watch, sejumlah 820 bangunan di distrik Maungdaw luluh lantak. Sayangnya, Pemerintah Myanmar berusaha mengelak. Mereka enggan mengakui bahwa di Myanmar telah berlangsung tragedi kemanusiaan. Berbagai pihak melontarkan kritik tajam terhadap Penerima Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi. Kepala Pemerintahan (State of Chancellor) Myanmar tersebut dianggap ‘masa bodoh’ lantaran selalu diam saat ditanya mengenai nasib suku Rohingya. Ia dinilai gagal menjaga ‘gawang perdamaian’ Myanmar. Sehingga, banjir tuntutan agar penghargaan nobel yang genap diterima segera dicabut.
Item Type: | Article |
---|---|
Creators: | Creators Email ["eprint_fieldname_creators_NIDN" not defined] Luthfy, Riza Multazam rizamultazam@uinsby.ac.id 2109118601 |
Uncontrolled Keywords: | Rohingya; tragedi kemanusiaan; toleransi; kearifan lokal |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180108 Constitutional Law 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180119 Law and Society |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Riza Multazam Luthfy |
Date Deposited: | 16 Jun 2022 17:13 |
Last Modified: | 16 Jun 2022 17:13 |
URI: | http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/2527 |