Luthfy, Riza Multazam (2018) Adat dan konflik pertanahan. Koran Jakarta.
Riza Multazam Luthfy_newspaper_Adat dan Konflik Pertanahan - Koran-Jakarta.pdf
Download (466kB)
Abstract
Menurut pandangan masyarakat adat Dayak, negara telah abai terhadap hajat hidup rakyat. Betapa kepentingan bersama rentan dikorbankan demi tercapainya hasrat pemodal yang cenderung berorientasi pada keuntungan material bercorak individualistis. Padahal, suku Dayak semestinya memperoleh lebih banyak manfaat dan akses kekayaan sekitar ketimbang perusahaan. Apalagi, keberlangsungan hidup suku Dayak telah dijamin dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Eksistensi masyarakat adat genap memperoleh pengakuan konstitusi (Undang-Undang Dasar 1945). Pengaturannya ditetapkan lebih lanjut dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa serta Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
Item Type: | Article |
---|---|
Creators: | Creators Email NIDN Luthfy, Riza Multazam rizamultazam@uinsby.ac.id 2109118601 |
Uncontrolled Keywords: | Dayak; ritual adat; pluralitas; antropologi hukum |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180119 Law and Society |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Riza Multazam Luthfy |
Date Deposited: | 30 May 2022 03:33 |
Last Modified: | 30 May 2022 03:33 |
URI: | http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/2429 |