Luthfy, Riza Multazam (2018) Genderuwo. Alinea.
Riza Multazam Luthfy_NewsPaper_Genderuwo.pdf
Download (137kB)
Abstract
Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, muncul beberapa istilah dalam jagat politik yang segera menjadi bahan pembicaraan khalayak. Salah satunya ‘politik genderuwo’. Lahirnya istilah ini merupakan respons atas gencarnya sejumlah politisi yang gemar menakuti rakyat dengan bermacam pernyataan ngawur, irasional, dan cenderung bombastis. Padahal, bila ditinjau secara mendalam, pernyataan tersebut tidak menyumbang pencerahan, tetapi justru terkesan membodohi rakyat. Bagaimanapun, kata-kata yang dirangkai sebagai materi propaganda dapat mengancam keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Narasi yang disusun menjadi bahan provokasi rentan mengundang kekhawatiran, ketakutan, serta kecemasan tak berdasar di kalangan akar rumput (grass roots). Dengan demikian, di samping optimisme publik terhadap fondasi kebangsaan bisa memudar, rakyat juga mudah terpapar isu hoaks dan fitnah. Dicetuskannya pernyataan oleh sebagian elite politik sebenarnya lebih pada upaya menjatuhkan lawan politik ketimbang menyuguhkan data dan fakta sebagai bagian dari ikhtiar mencerdaskan bangsa.
Item Type: | Article |
---|---|
Creators: | Creators Email ["eprint_fieldname_creators_NIDN" not defined] Luthfy, Riza Multazam rizamultazam@uinsby.ac.id 2109118601 |
Uncontrolled Keywords: | Jagat politik; etos tradisional; kepercayaan masyarakat |
Subjects: | 18 LAW AND LEGAL STUDIES > 1801 Law > 180119 Law and Society |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Riza Multazam Luthfy |
Date Deposited: | 19 May 2022 07:18 |
Last Modified: | 19 May 2022 07:18 |
URI: | http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/2389 |