Analisis routing reservoir dalam pengembangan sumber daya air kawasan karst

Setyowati, Rr Diah Nugraheni and Junaidi, Rahmad (2016) Analisis routing reservoir dalam pengembangan sumber daya air kawasan karst. Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan, 2 (1). pp. 16-22. ISSN 2460-8815; 2549-1652

[thumbnail of Rr Diah Nugraheni S_Analisis routing reservoir.pdf] Text
Rr Diah Nugraheni S_Analisis routing reservoir.pdf - Published Version

Download (318kB)

Abstract

Pengembangan sumberdaya air adalah upaya peningkatan kemanfaatan fungsi sumber daya air tanpa merusak keseimbangan lingkungan. Pengembangan Sumber Daya Air didalam Hukum Tata Lingkungan tercakup pada azas ke 13 yaitu azas penyelenggaraan kepentingan umum (principle of public service). Adapun Pengembangan Sumber Daya Air didalam Ilmu Lingkungan tercakup pada azas ke tiga atau Hukum Termodinamika ke tiga ialah menyangkut sumber alam, meliputi materi, ruang, waktu, dan keanekaragaman (Tresna, 2000). Kawasan karst memiliki karakteristik relief dan drainase yang khas, terutama disebabkan oleh larutnya batuan yang tinggi di dalam air, jika dibandingkan dengan daerah lain. Pada kawasan ini dapat diketahui yaitu relief pada bentang alam ini berada pada kawasan yang berbatuan yang mudah larut, juga dapat diketahui dengan adanya aliran sungai yang secara tiba tiba masuk tanah meninggalkan lembah kering dan muncul sebagai mata air yang besar. Pada kawasan ini pola pengaliran tidak sempurna, kadang tampak, kadang hilang, yang disebut sebagai sungai bawah tanah. Kawasan karst terbentuk dari tanah karst yang didominasi oleh batu gamping. Menurut Bowles (1989), klasifikasi batu gamping termasuk batuan sedimentasi kimiawi terdiri dari kalsit (CaCO3), yang mempunyai sifat cepat bereaksi dengan cairan asam (hydroclorida). Tanah karst termasuk kategori tanah yang tidak mendukung keberadaan air permukaan, karena tanah tersebut tersusun dari batuan karbonat terutama CaCO3 dan dolomit CaMg (CO3)2. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yang bertujuan memberikan gambaran sistematis terhadap obyek penelitian. Sistem pendistribusian air direncanakan dalam sistem jaringan dengan cara gravitasi. Sistem gravitasi bertujuan akan memperlancar pendistribusian air ke konsumen dengan dampak biaya operasional relatif ringan. Metode perhitungan yang digunakan dengan analisis routing reservoir. Dari hasil analisis, untuk dapat melayani semua konsumen +75.000 orang maka RB-2 memerlukan debit inflow minimum 86 l/dt. Bila debit minimum ke RB-2 65 l/dt baru dapat melayani 65% dari kebutuhan air total. Sedangkan untuk debit inflow minimum 82 l/dt baru dapat melayani 91 % kebutuhan air total.

Item Type: Article
Creators:
Creators
Email
["eprint_fieldname_creators_NIDN" not defined]
Setyowati, Rr Diah Nugraheni
diahnugraheni@uinsby.ac.id
UNSPECIFIED
Junaidi, Rahmad
junaichi@yahoo.co.id
2024068301
Uncontrolled Keywords: Pengembangan; sumberdaya air; routing reservoir; karst
Subjects: 05 ENVIRONMENTAL SCIENCES > 0502 Environmental Science and management > 050209 Natural Resource Management
Divisions: Karya Ilmiah > Artikel
Depositing User: desiana ekasari
Date Deposited: 08 Dec 2021 03:55
Last Modified: 08 Dec 2021 03:55
URI: http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/1875

Actions (login required)

View Item
View Item