Relasi agama dan modernitas menggugat teori sekularisasi

Muttaqin, Husnul (2012) Relasi agama dan modernitas menggugat teori sekularisasi. The Sociology of Islam, 2 (2). ISSN 2774-2814 ; 2775-2143

[thumbnail of Husnul Muttaqin_ Relasi Agama dan Modernitas Menggugat Teori Sekularisasi.pdf] Text
Husnul Muttaqin_ Relasi Agama dan Modernitas Menggugat Teori Sekularisasi.pdf
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.

Download (2kB)

Abstract

Tulisan ini hendak mengkaji relasi agama dan modernitas dalam konteks teori sekularisasi. Kritik metodologis atas teori sekularisasi menjadi konsentrasi utama dalam tesis ini. Dalam kaitannya dengan persoalan ini, menarik untuk dikaji sebab-sebab metodologis yang menyebabkan teori ini pada akhirnya menemui kegagalan. Konsep dasar teori sekularisasi terangkum dalam tiga tesis: pertama, proses modernitas sesungguhnya menyebabkan terjadinya kemerosotan relijiusitas dalam kehidupan manusia. Kedua, Sekularisasi juga meniscayakan terjadinya privatisasi agama. Modernitas yang mengusung panji-panji rasionalitas akan mendepak agama dari wilayah publik dan mempersempit ruang geraknya menjadi tak lebih dari urusan privat. Ketiga, modernitas memberikan pilihan-pilihan yang sangat beragam pada masyarakat untuk mendefinisikan dunia. Agama tidak bisa lagi memiliki privilege sebagai satu-satunya penguasa atas definisi dunia. Agama harus masuk dalam situasi pasar dan bersaing dengan lawan-lawan relijius lain dan nonrelijius untuk memasarkan definisinya atas dunia. Secara metodologis, teori sekularisasi mengandung kelemahan serius. Kelemahan ini berupa pendefinisian relijiusitas yang sama sekali tidak memadai, penggunaan logika oposisi biner dan penyimpulan yang keliru atas fenomena sosial. Disamping itu, teori ini kemudian juga digeneralisasi (diuniversalisasi). Ini adalah kesalahan metodologi serius akibat pengaruh positivisme yang menyamakan secara gegabah gejala sosial budaya dengan gejala alam yang bersifat tetap, sehingga positivisme hendak mencari hukum-hukum atas fenomena sosial yang dapat digeneralisasi untuk semua masa dan tempat. Terakhir, sekularisasi juga mengalami proses ideologisasi dan sakralisasi sehingga mengubahnya menjadi ideologi atau “agama†yang kebenarannya dianggap absolut.

Item Type: Article
Creators:
Creators
Email
["eprint_fieldname_creators_NIDN" not defined]
Muttaqin, Husnul
husnulfikr@gmail.com
UNSPECIFIED
Uncontrolled Keywords: relijiusitas; modernitas; teori sekularisasi
Subjects: 16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1608 Sociology > 160806 Social Theory
16 STUDIES IN HUMAN SOCIETY > 1699 Other Studies in Human Society > 169999 Studies in Human Society not elsewhere classified
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society
Depositing User: Imroatul Mufidah
Date Deposited: 20 Nov 2021 12:58
Last Modified: 22 Nov 2021 11:06
URI: http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/1813

Actions (login required)

View Item
View Item