Aswaja Klaim Nahdlatul Ulama Pembakuan terhadap Kemapanan dalam Visi Anak Muda Nahdlatul ‘Ulama

Said, Imam Ghazali (1997) Aswaja Klaim Nahdlatul Ulama Pembakuan terhadap Kemapanan dalam Visi Anak Muda Nahdlatul ‘Ulama. Jurnal Kajian Keislaman Nuansa Nuansa, 1 (1).

[thumbnail of Imam Ghazali Said_Aswaja Klaim Nahdlatul Ulama Pembakuan.pdf] Text
Imam Ghazali Said_Aswaja Klaim Nahdlatul Ulama Pembakuan.pdf

Download (105kB)

Abstract

Mukaddimah NU sejak berdirinya tahun 1926 mencantumkan istilah aswaja pada Qanun Asasinya.Jadi bagi NU, aswaja adalah doktrin aqidah yang harus dimengerti, ditanamkan secara benar dan dipertahankan oleh pimpinan dan para anggotanya. Dalam perkembangan selanjutnya, konsep Ahlusunnah Waljamaah disingkat Aswaja yang dijabarkan oleh K.H.Bisyri Mustafa dibakukan menjadi Aswaja versi NU. Menurutnya Aswaja adalah golongan muslim yang mengikuti rumusan Abu Hasan Al-Asy’ari dan Abu Mansur Al- Maturidi dalam bidang aqidah dan mengikuti salah satu dari mazhab empat dalam fiqih serta mengikuti Imam Al-Junaid al-Bagdadi dan Abu Hamid al-Ghazali dibidang tasawuf. Dan kesemuanya itu menjadi rangkaian kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Tapi anehnya, ulama NU sejak berdiri sampai saat ini belum sempat melakukan “kajian serius” terhadap pemikiran para tokoh perumus Aswaja tadi. Kevakuman ini mendorong generasi muda NU terutama mereka yang mengenyam pendidikan tinggi, seperti Said Aqil, Masdar F. Mas’udi, Nurhadi Iskandar, Ulil Absar Abdalla dan lain-lain mencoba untuk melakukan “kajian kritis” terhadap keabsahan rumusan tersebut. Apakah betul klaim aswaja sebagai doktrin kelompok tradisional (baca NU)? Jauh sebelumnya, Umar Hasyim dalam bukunya Apakah Anda Temasuk Golongan Ahlussunnah Wal Jamaah menekankan bahwa pengertian Ahlussunnah Wal Jamaah dianut oleh seluruh umat Islam kalangan Sunni dan menolak asumsi bahwa Ahlussunnah Wal Jamaah hanya dianut oleh segolongan tradisional saja.(Lihat, Einar Matahan Sitompul,Mth, NU dan Pancasila, footnote, hal 70) Walhasil, dengan melihat latar belakang intelektualitas para perumus Aswaja model NU dan kondisi sosialogis masyarakat Indonesia pada awal berdirinya NU, secara apriori ada satu keyakinan bahwa konsepsi Aswaja model NU tidak dimaksudkan sebagai defenisi mutlak dan oleh karenanya sangat kondisional dan temporal.

Item Type: Article
Creators:
Creators
Email
["eprint_fieldname_creators_NIDN" not defined]
Said, Imam Ghazali
imamghazalisaid@gmail.com
2012026001
Uncontrolled Keywords: Aswaja; Anak Muda Nahdlatul ‘Ulama
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2299 Other Philosophy and Religious Studies > 229999 Philosophy and Religious Studies not elsewhere classified
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Sejarah Peradaban Islam
Depositing User: Abdun Nashir
Date Deposited: 19 Oct 2021 09:21
Last Modified: 19 Oct 2021 09:21
URI: http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/1596

Actions (login required)

View Item
View Item