Tradisi, sumber mata air dan akhlak kaum nahdliyin

Rosyid, Ahmad Dimyati (2009) Tradisi, sumber mata air dan akhlak kaum nahdliyin. Lutfansah Mediatama, Surabaya. ISBN 978-602-8625-10-4

[thumbnail of Ahmad Dimyati Rosyid_Tradisi, sumber mata air, dan akhlak kaum Nahdliyin Part 01.pdf] Text
Ahmad Dimyati Rosyid_Tradisi, sumber mata air, dan akhlak kaum Nahdliyin Part 01.pdf

Download (16MB)
[thumbnail of Ahmad Dimyati Rosyid_Tradisi, sumber mata air, dan akhlak kaum Nahdliyin Part 02.pdf] Text
Ahmad Dimyati Rosyid_Tradisi, sumber mata air, dan akhlak kaum Nahdliyin Part 02.pdf

Download (20MB)

Abstract

Kepiawaian para ulama atau kiai dalam mendialogkan Islam dan budaya Indonesia masa silam menjadi penting untuk dikaji lebih jauh karena Islam masuk ke Indonesia tidak melalui kekuatan dan semangat peperangan namun melalui interaksi antar kebudayaan yang berbeda. Hal tersebut lahir melalui sebuah proses dan kenyataan yang terjadi karena interaksi berbagai faktor antara lain inteklektualitas yang tinggi, keluasan pikiran, kebesaran jiwa, kearifan serta semangat beragama yang tinggi yang dimiliki para ulama tersebut. Banyak llmuwan yang menilai Islam di Indonesia ini sangat unik. Ia membawa kedamaian karena datang dan masuk tanpa menimbulkan pertumpahan darah yang berkepanjangan seperti di beberapa wilayah kawasan Timur Tengah. Banyak juga yang bersyukur bahwa Islam mampu tampil sebagai rahmatan lil alamin di Indonesia yang masyarakatnya terdiri dari berragam suku, budaya, adat istiadat, kepercayaan serta agama. Aspek ini sangat penting untuk dikaji dan terus diperdalam sampai kita bisa menemukan kehebatan para ulama dan kiai di masa lalu dalam memahami Islam dalam wajah yang penuh kedamaian. Perbincangan makin jauh tentang hal ini akan membawa kita pada pemahaman bahwa terdapat kristalisasi nilai-nilai yang berhasil dibawa oleh para ulama dan kiai sehingga bisa diserap dengan baik oleh masyarakat tanpa ada gesekan yang berakibat konflik berkepanjangan. Kemampuan para ulama dan kiai dalam "mengislamkan tanah Jawa" ini diyakini karena kemampuan mereka meramu nilai Islam dan nilai yang saat itu sudah ada dan tumbuh dalam diri masyarakat. Formula nilai-nilai tersebut harus terus ditumbuhkan dan disegarkan agar masyarakat tetap memiliki pegangan nilai dalam menjalani hidup. Dalam konteks tersebut, apa yang ditulis DR. KH. Ahmad Dimyati Rosyid, menemukan relevansinya. Jika kita simak makna dibalik tulisan dalam buku ini, tersimpan pesan kegelisahan Kiai Dimyati Rosyid terhadap eksistensi nilai-nilai yang selama ini menjadi sumber semangat umat nahdliyin yakni nilai-nilai ke-NU-an. KH Dimyati Rosyid mengajak warga NU untuk masuk lebih dalam memahami sumber-sumber nilai NU. Bahasanya yang sederhana dan gampang dipahami sangat pas dengan keinginan warga NU yang tinggal di wilayah Jawa Timur yang memang mayoritas berkultur santri ini.

Item Type: Book
Creators:
Creators
Email
["eprint_fieldname_creators_NIDN" not defined]
Rosyid, Ahmad Dimyati
UNSPECIFIED
2016036301
Uncontrolled Keywords: Sumber nilai NU; akhlak kaum nahdliyin
Subjects: 22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2203 Philosophy > 220315 Philosophy of Religion
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220403 Islamic Studies
22 PHILOSOPHY AND RELIGIOUS STUDIES > 2204 Religion and Religious Studies > 220405 Religion and Society
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Bahasa dan Sastra Arab
Depositing User: Hary Supriyatno
Date Deposited: 21 Sep 2021 12:48
Last Modified: 21 Sep 2021 12:48
URI: http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/1117

Actions (login required)

View Item
View Item