Tafsir Ayat-Ayat Kealaman di dalam Al Qur an

Sejak usia dini, kita sudah mendapat cerita mukjizat para nabi dan para rasul terdahulu, juga nabi kita, Muhammad SAW.sebagai nabi dan rasul terakhir, dengan mukjizat beliau yang paling agung, yaitu Al-Qur’an, sekaligus sebagai kitab samawi yang terakhir dan terlengkap, yang kemurniannya digaransi oleh Allah Swt. sesuai dengan firman-Nya; Susungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya QS. al-Hijr: 9) Dengan begitu, nas} kitab samawi ini telah final, namun perkembangan tafsirnya yang dinamis mustahil tertepis. Beragam corak tafsir bermunculan dengan aneka ciri dan penekanan pada bidang tertentu. Salah satunya adalah tafsir ayat-ayat kealaman dengan pendekatan scientific yang membuat iman kita lebih tebal setelah kita mendapat wawasan yang lebih luas tentang ilmu kealaman modern yang ternyata tertinggal jauh, karena Al-Qur’an telah mendahuluinya belasan abad silam. Ilmu pengetahuan kelaman akan terus melaju perkembangannya, namun isyarat-isyarat kealaman di dalam Al-Qur’an selalu mendahuluinya. Jika ada yat Al-Qur’an yang bertentangan dengan ilmu pengetahuan maka sejatinya bukan ayat itu yang salah, melainkan kita yang salah atau belum memahaminya. Secuil contoh tentang itu adalah mani laki-laki diproduksi oleh buah pelir menurut Biologi, sedangkan Al-Qur’an menyatakan bahwa mani itu keluar dari antara tulang sulbi dan tulang rusuk (lihat tafsir surah al-Tariq di dalam buku ini). Ternyata keduanya sama-sama benar, karena ilmu pengetahuan itu berasal dari Allah yang diberikan kepada manusia yang dibekali akal dan pikiran oleh-Nya. Demikian pula Al-Qur’an yang diberikan oleh-Nya kepada Rasulullah, Muhammad Saw. melalui wahyu.