Etika politik Islam sebagai suatu disiplin ilmu

Tulisan ini mengkaji penghapusan mata kuliah Etika Politik Islam dari Kurikulum 2004. Kajian ini terasa urgen karena mata kuliah tersebut sangat penting untuk membentuk karakteristik mahaiswa Jurusan Siyasah Jinayah. Di samping itu secara urikuler, Etika Politik Islam--sebagaimana dan bersama mata kuliah filsafat lainnya--memiliki relevansi dan kontribusi yang essensial dalam pencapaian visi dan misi lembaga. Hanya saja ketidakjelasan permasalahan (materi) mata kuliah tersebut agaknya menjadi bagian dari alasan penghapusannya. Memang, sebagai mata kuliah baru, Etika Politik Islam menghadap problem menyangkut kerangka teoritis dan metodologisnya. Dengan kata lain, mata kuliah ini masih dalam pencarian "jati dirinya." Oleh karena ituk upaya 'meminjam' kerangka teoritis daro 'orang lain' tidak serta merta merupakan kesalahan akademis. Apalagi terdapat beberapa literatur yang ditulis oleh intelektual muslim yang isinya membahas materi-materi tersebut dengan pendekatan keislaman. Oleh karena itu, mata kuliah ini dengan segaa 'kekurangannya' tidak harus dilikuidasi dari kurikulum Jurusan Siyasah Jinayah, karena di samping memiliki kajian filosofis tentang persoalan-persoalan politik Islam ang berbeda dengan materi mata kuliah filsafat lainnya, juga memiliki pendekatan dan beberapa materi yang berbeda dengan mata kuliah siyasah lainnya.