Literasi politik komunitas Samin di Bojonegoro dalam Pemilu perspektif Fiqh Siyasah

Dinamika partisipasi politik komunitas Samin di Bojonegoro menunjukkan perkembangan literasi politik yang signifikan. Kajian ini difokuskan untuk menjawab bagaimana literasi politik komunitas Samin dalam menyuarakan aspirasinya pada Pemilu dalam perspektif Fiqh Siyasah. Hasil kajian menunjukkan bahwa tingkat literasi politik masyarakat Samin semakin meningkat. Indikatornya bahwa antusiasme masyarakat Samin dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu, baik Pilkada, Pilpres maupun Pileg. Masyarakat Samin dalam menghadapi Pemilu, biasanya mengadakan musyawarah antarwarga yang dipimpin kepala adat, untuk menentukan arah pilihan aspirasi politiknya. Seiring berjalannya waktu tradisi tersebut meskipun tetap berlaku, tetapi hasil keputusannya tidak mengikat. Artinya, masyarakat Samin diberikan kebebasan menentukan pilihannya masing-masing. Hal ini berbeda dengan masa-masa sebelumnya yang menjadikan hasil musyawarah sebagai keputusan bersama dalam menentukan aspirasi politiknya. Dalam konteks Fiqh Siyasah literasi politik komunitas Samin dalam Pemilu, merupakan proses demokratisasi yang menggembirakan, karena partisipasi masyarakat Samin menunjukkan tumbuhnya kesadaran untuk hidup berbangsa dan bernegara dalam bingkai keberagaman. Praktik musyawarah yang dilakukan masyarakat Samin adalah penerapan prinsip syura dalam Islam, sehingga meskipun hasilnya tidak bersifat mengikat, tetapi proses pengambilan keputusan melahirkan dialog antar anggota komunitas untuk membangun literasi politik masyarakat Samin yang semakin dinamis dan progresif.